header marita’s palace

MOST WANTED: HONESTY

Ujian Nasional..

alhamdulillah kali ini ujian nasional tidak lagi jadi patokan lulus atau tidaknya seorang murid, berapapun nilainya nanti tidak akan berpengaruh.. tapi dari hasil membaca status teman2 yang kebetulan anaknya sedang ujian dan melihat berita2 TV tentang ujian nasional... ternyata kondisinya masih saja membuat merinding...
ujian nasional

Betapa kejujuran adalah barang langka di negeri ini... betapa masih banyak sekolah yang menuntut muridnya untuk bernilai tinggi agar dapat stempel sekolah favorit... tapi dengan jalan pintas...

Mempekerjakan guru khusus untuk menghapus jawaban murid yang salah... bahkan mendesain tempat duduk para muridnya seideal mungkin sehinggga memudahkan bagi siswa pintar membagikan jawaban ke teman-temannya...

Sementara di rumah, orang tua juga menekan anaknya untuk bernilai bagus agar mudah cari sekolah favorit, membantu segala cara kalau perlu beli kunci jawaban biar nilainya sempurna...

Lembaga-lembaga pendidikan berceceran, menjamin lulus ujian dengan nilai bagus. Sementara di dalamnya siapa sangka banyak diedarkan kunci-kunci jawaban....

Dan ketika sebagian siswa yang masih berhati nurani memilih untuk jujur, mereka bukannya didukung, malah dikucilkan, dianggap aneh dan dianggap sok suci....

Masihkah yang seperti itu layak disebut SEKOLAH, GURU. ORANG TUA, LEMBAGA PENDIDIKAN..... jika yang diajarkan bukan tentang sebuah PROSES dan KOMPETISI yang sehat tapi MENDAPATKAN HASIL AKHIR dengan CURANG????
kerugian menyontek

Sepenting Apa Nilai Bagus?

Aku nggak tahu.. apa sebegitu pentingnya NILAI BAGUS sehingga harus dikejar seperti itu? apa pentingnya jika nilai itu didapat dengan cara haram, cara yang menghalalkan segala cara, cara yang mematikan hati nurani....

Apa pentingnya nilai bagus jika tak ada proses pendidikan yang akan membuat kita belajar sesuatu untuk kehidupan kita...  sedang inti dari BELAJAR adalah MEMBUAT SEBUAH PERUBAHAN... perubahan ke arah kebaikan...

Apalah artinya nilai 9 jika itu didapatkan dengan tengak-tengok jawaban teman sebelahnya, melirik kunci jawaban? Nilai 9 itu tak ada artinya saat ia nanti benar-benar terjun ke kehidupan nyata... ketika masyarakat meminta dia mengaplikasikan nilai 9 nya... 

Bisa apa dia jika itu karena curang? plonga-plongo.. yang ada ia akan melakukan kecurangan lainnya.. membayar orang untuk melakukan pekerjaannya.. biar dia tetap terlihat perfect...

Hargailah sebuah nilai yang dianggap jelek, entah itu 6 entah itu 5, namun ia mengerjakannya tanpa bantuan siapapun... namun dia berproses memenangkan hati nuraninya untuk tak mencontek, untuk tak menoleh kanan kiri.

Dia berproses dan kemudian menyadari bahwa usahanya masih kurang dalam memahami pelajaran tersebut... dan ketika saatnya dia terjun ke masyarakat, dia akan belajar dari nilai tersebut... jika dia ingin mendapatkan hasil yang lebih baik, maka aku harus bekerja lebih keras....
kejujuran adalah harta terbaik

Ealah... gaya bangeeet... kaya nggak pernah nyontek aja waktu sekolah... well, im not perfect person... Aku mulai kenal contek-menyontek waktu SMP... mulai risih ketika orang-orang yang suka mencontek nilainya lebih tinggi dari saya yang berusaha mengerjakan sendiri.

Hingga waktu kelas 2 SMP --- saat itu ulangan kenaikan kelas.... aku ikut tren mencontek... dan apa hasilnya? 

Beberapa nilai ada yang jadi lebih baik... tapi aku tak menemukan kepuasan seperti saat tidak mencontek. Aku menyadari sesuatu bahwa nilai bagus itu tak sekedar nilai bagus. Nilai bagus itu soal kepuasan dan buah dari kerja keras.

Dan nilai bagus tak ada artinya jika itu didapatkan dari menyontek :) Meski saat SMA, aku kadang masih sering nyontek PR dari teman, khususnya PR-PR macam fisika, kimia, yang memang entah otakku nggak pernah nyampe memahaminya.

Namun untuk ulangan apalagi ujian kelulusan... HARAM hukumnya bagiku mencontek. Berapapun hasil yang kudapat maka itulah buah dari kerja kerasku dalam belajar.

Saat nilainya buruk, aku sadar memang harus lebih banyak belajar. Saat nilainya baik aku juga sadar tak boleh berhenti belajar dan tak boleh cepat puas, makanya aku nggak pernah peduli siapun pengawasnya, mo gurunya galak, mo gurunya killer, mo gurunya baik... i dont care.

Karena ada pengawas yang harus lebih ditakuti... TUHAN.... karena DIA bisa melihat kita tanpa lepas... meski banyak yang mengetawakan saat nilai aku jelek karena tak mau menyontek.

Meski banyak yang menganggapku sombong karena tak mau memberikan contekan... this is my way.. meskipun aku seorang yang fatherless.. aku bersyukur masih belajar hal penting dari bapak; KEJUJURAN..

Sepahit apapun... jujurlah... dan aku berharap bisa menularkan hal ini pada anak saya... berproseslah nak... hidup bukan tentang bagus atau tidaknya sebuah nilai, tapi tentang nilai-nilai apa yang kau dapatkan dari proses belajarmu... :)

Mencontek itu bukan hal yang sepele.. ketika seorang anak dibiasakan mencontek, dibolehkan berbuat curang.. maka secara nggak langsung kita mendidiknya menjadi calon-calon PEMBOHONG, calon-calon KORUPTOR...
quote kejujuran

Fitrah setiap manusia cenderung pada kebaikan.... jika anak-anak kita rusak, jika anak kita tak jujur, sedang awalnya mereka adalah anak-anak manusia yang lugu yang tak tahu curang itu apa, tak tahu mencontek itu apa... tanya diri kita masing-masing .. siapa sebenarnya yang merusaknya?????

Stop merusak anak, ubah pola asuh, cetak anak-anak bangsa yang berkualitas demi kemajuan negara ini..

Ajarkan anak hanya TAKUT pada TUHAN... bukan pada pengawas yang killer, bukan pada kita orang tuanya.

Ketika seorang anak sudah takut pada TUHAN.. takut melanggar perintahNYA.. maka sekecil apapun hal buruk yang ingin dilakukannya... ia akan ingat bahwa TUHAN tak suka.. bahwa itu adalah dosa... tanpa harus ada pengawas galak, tanpa harus dilihat orang tua, ia akan sadar dimanapun berada JUJUR itu harus ditegakkan...

Building discipline and honest is not an instant process... start it now!!! :)
quote kejujuran hal baik


#jujur
#hargaiproses
#parenting
#pspa
#pola_asuh_yang_salah
#SaveIndonesia

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung, pals. Ditunggu komentarnya .... tapi jangan ninggalin link hidup ya.. :)


Salam,


maritaningtyas.com